Berulaang ulang aku ungkapkan..
"Rasa nya sangat lelah yah"
"Begitu lelah yang berbeda, bukan lelah fisik, tapi lelah fikiran ku"
Seperti biasa reaksi nya selalu tersimpan rapat jika aku mengeluh
Ya, begitu lah suami ku yang tangguh, tak pernah aku melihat nya meneteskan air mata, disepanjang perjalan nan kami berumah tangga, meskipun bertubi-tubi selalu kecewa dan kesulitan yang kami alami.
Aku terus mengeluh sampai tubuhku terasa lemas dan hanya tatapan kosong. Hijau nya hamparan padi, teduhnya senja pun tak menghilangkan kegusaran dan kelelahanku fikiranku.
Itu lah seperti biasa jika ibu selalu marah tak beralasan.
Terkadang aku lelah mengurusi keluarga kecil ku. Ditambah beberapa adik yang harus aku urus. Mulai dari pisik dan sikologis nya .
Aku benar benar lelah. Semua orang aku rawat, sementara aku sendiri tak bisa ku rawat.
Semua aku jalani hanya karena dasar pemikiran ku " semoga semua yang aku lakukan menjadi kebaikan yang bisa menghapus semua kesalahan yang aku lakukan di masa lalu". Benar aku hanya inginkan seperti itu.
Setiba aku dirumah aku hanya bisa menjatuhkan tubuhku di kasur kecil milik putri ku. Sedetik itu pula aku tak sadarkan diri ..tertidur..ya..benar karna lelah yang sangat menggelantungiku.
Tak lama aku terjaga, karena batuk yang mungkin..merupakan respon tubuh lelahku. Tapi berbeda keadaannya..badan ku terasa lebih ringan dibanding kan tadi sebelum tubuhku beristirahat.
Aku lupa, aku hanya ingin menuliskan nya untuk pengingat diri ku..